Demangz :Tapi isteri kan harus taat pd suami….disini yg salah bagi saya ialah perkara tersebut terkeluar dijadikan bahan perbahasan…..perkara ini adalah rahsia suami isteri….
Jawapan :
HARAM
Assalammualaikum,
tapi saudara harus memikirkan soal ini begini,hukum Allah dan hukum suami mana yang lebih benar? siapa yang lebih berhak ditaati Allah atau suami? sesungguhnya tiada taat yang membuta tuli dalam Islam,taat dalam Islam itu tidak akan menganiayai mana mana pihak dan taat dalam Islam pasti menuntut ketaatan yang mutlak kepada Allah kerana Allah pembela sekelian makhluk dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.Suami dalam menuntut ketaatan isterinya perlu memenuhi ketaatannya kepada Allah.Allah menuntut ketaatan kedua dua pihak dalam segala hal lalu memberikan keadilan dan manfaat kepada keduanya,sesungguhnya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana.Lihatlah Al-Quran dan Hadis berbicara menuntut keadilan dari segala hal,menjadi undang-undang dan pelindung kepada mereka mereka yang taat kepada Allah. :
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (Al-Baqarah: 223)
Ini dikuatkan lagi dengan hadis ini selepas turun ayat Al-Baqarah: 223 di atas,
Nabi Muhammad S.A.W berkata kepada Umar : boleh kamu bersetubuh dari depan dan boleh juga dari belakang, tetapi hindari di waktu haidh dan dubur.; (Riwayat Ahmad dan Tirmidzi)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda (yang artinya):
“Allah tidak memandang seseorang laki-laki yang melakukan anal seks baik dengan laki-laki atau pun perempuan.” (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Hibban; dikatakan oleh at-Tirmidzi: “Hasan gharib”, dishahihkan oleh Ibnu Hazm)
Rasulullah SAW bersabda:
عنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
((لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلَا الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ، وَلَا يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، وَلَا تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ)) [صحيح مسلم]
Maksudnya: “Seorang lelaki tidak boleh melihat aurat lelaki lain, demikian juga wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain. Tidak boleh dua orang lelaki berada (tidur) dalam satu selimut demikian juga dengan wanita dilarang berbuat demikian.” [HR Muslim].
Sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat”. (HR Al-Bazar dan At-Tirmizi).
Wallahua’alam..
Slave Of Allah,
Mohd Fhazal Aznan
*Betulkan kalau saya silap ya,sertakan dengan hadis-hadis yang sahih bagi menguatkan hujah dan mejadi manfaat bersama,keluasan fiqh,pendapat mazhab dialu-alukan sertakan rujukan kitab dan para Imam yang memberikan hujah berdasarkan sunnah dan hadis Nabi Muhammad S.A.W.
EmoticonEmoticon