Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur adalah Entri ulangsiar dari Laman Kangkung! Sebagai sebaran serta perkongsian terkini dan trending di Malaysia. Semoga bermanfaat dan sila sebarkan ke sosial network sekiranya Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur membawa kebaikan kepada kita. Wallahu'alam bissawab.
Entri #Harian dalam dan luar Dunia. Bookmark Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur and get update.
Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur
*
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ (رواه الطبراني في الكبير رقم 13613 والبيهقي في الشعب رقم 9294 وتاريخ يحي بن معين 4 / 449)
"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Jika di antara kalian ada yang meninggal dunia, maka janganlah ditangguhkan, segeralah dikebumikan. Dan hendaklah di dekat kepalanya dibacakan pembukaan al-Quran (Surat al-Fatihah) dan dekat kakinya dengan penutup surat al-Baqarah di kuburnya" (HR al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir No 13613, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman No 9294, dan Tarikh Yahya bin Maid 4/449). Al-Hafidz Ibnu Hajar memberi penilaian pada hadis tersebut:
فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ أَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِي بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ (فتح الباري لابن حجر 3 / 184)
"HR al-Thabrani dengan sanad yang hasan" (Fath al-Bari III/184)
Ibn Hibban dalam kitab sahihnya meriwayatkan hadith Jundab bin AbdiLLah, RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam bersabda yang bererti : "Surah al Baqarah adalah tulang belakang al Quran, ia diturunkan oleh lapan puluh malaikat dengan membawa satu persatu ayat. Sedangkan ayat kursi diturunkan dari bawah Arsy'. kemudian ia dikumpulkan dengan ayat-ayat surah al Baqarah. Surah Yasin pula adalah hati al Quran, tidak ada orang yang membacanya dengan mengharap redha ALlah dan pahala akhirat melainkan dia akan mendapat ampunan dari-Nya. Bacalah surah Yasin untuk saudara-saudara kamu yang telah meninggal dunia."
(Ditakhrij oleh Ibn Hibban di dalam Kitab Sahihnya pada bab Fadhilat Surah al Baqarah. Demikian juga al Haithami meriwayatkannya di dalam kitab Mawarid al Dzam'an, (jilid V, h 397). Imam Ahmad juga meriwayatkannya di dalam al Musnad dari Ma'qal bin Yasar (jilid v h 26). Al Haithami mengulas hadith tersebut di dalam kitab Majma' al Zawaid, "Hadith tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad, di dalamnya ada salah seorang perawi yang tidak disebut namanya, bagaimanapun perawi perawi lainnya adalah sahih (jilid VI h 311)
Riwayat Imam Baihaqi dengan sanad hasan bahwa Ibnu Umar menyukai agar dibaca di atas kubur sesudah pemakaman awal surat Al-Baqarah dan akhir surahnya. ( Al-Adzkar Imam Nawawi hal. 206 )
Dari Sahabat Ali ra Rasulullah SAW bersabda, Sesiapa masuk kawasan perkuburan lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.” ( HR Imam Daruqutni, Abu Muhammad Al-Samarqandi dan Imam Rafi’I lihat Haula Khashaish Al-Qur’an hal 45 )
Pernyataan dari al-Imam al-’Alim al-’Amil Syaikhul Islam Qudwatul Anam Majmu’ul Fadlail Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi, atau lebih dikenal dengan Imam Ibnu Qudamah rahimahullah [w. 620 H]. Di dalam kitabnya al-Mughni [2/422], beliau menuturkan :
فصل: قال: ولا بأس بالقراءة عند القبر، وقد روي عن أحمد أنه قال: إذا دخلتم المقابر اقرءوا آية الكرسي
وثلاث مرات قل هو الله أحد، ثم قل: اللهم إن فضله لأهل المقابر
“Tidak dilarang membaca al-Qur’an di sisi kubur, dan sungguh telah diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa dia berkata: apabila kalian masuk kawasan perkuburan maka bacalah oleh kalian ayat Kursi dan 3 kali Qul huwallahu Ahad (surah al-Ikhlas) kemudian ucapkanlah : ya Allah sesungguhnya fadlilahnya untuk penghuni kubur”.
وروي عنه أنه قال: القراءة عند القبر بدعة، وروي ذلك عن هشيم، قال أبو بكر: نقل ذلك عن أحمد جماعة، ثم رجع رجوعا أبان به عن نفسه، فروى جماعة أن أحمد نهى ضريرا أن يقرأ عند القبر، وقال له: إن القراءة عند القبر بدعة. فقال له محمد بن قدامة الجوهري: يا أبا عبد الله: ما تقول في مبشر الحلبي؟ قال: ثقة. قال: فأخبرني مبشر، عن أبيه، أنه أوصى إذا دفن يقرأ عنده بفاتحة البقرة وخاتمتها، وقال: سمعت ابن عمر يوصي بذلك. قال أحمد بن حنبل: فارجع فقل للرجل يقرأ
“diriwayatkan bahwa beliau juga berkata : “pembacaan al-Qur’an disisi kubur adalah bid’ah”, diriwayatkan juga dari Husyaim. Abu Bakar kemudian berkata : jama’ah (hanbali) telah menaqal itu dari Imam Ahmad kemudian kembali ruju’ dari dirinya sendiri, maka jama’ah ulama meriwayatkan bahwa Ahmad melarang seorang buta untuk membaca al-Qur’an disisi kubur, kemudian dia berkata kepadanya : sesungguhnya membaca al-Qur’an disisi kubur adalah bid’ah, kemudian Muhammad bin Qudamah al-Jauhariy berkata kepada Imam Ahmad : wahai Abu Abdillah (Ahmad), apa yang akan engkau katakan tentang Mubasyyir al-Halabi ? Ahmad berkata : tsiqah (boleh dipercayai). Ibnu Qudamah al-Jauhari berkata : telah mengkhabarkan kepadaku Mubasysyir, dari ayahnya, sesungguhnya dia berwasiat apabila dimakamkan agar dibacakan disisi quburnya pembukaan surah al-Baqarah dan mengkhatamkannya, dan ia berkata : aku mendengar Ibnu ‘Umar berwasiat tentang hal itu. Imam Ahmad bin Hanbal berkata : kembalilah maka katakanlah pada laki-laki itu agar membacanya.
قال الشافعى : وأحب لو قرئ عند القبر ودعى للميت
Imam Asy syafi'i berkata aku menyukai seandainya dibacakan al Quran disamping kubur dan dibacakan doa untuk mayat. (Ma'rifatus Sunani wal Atsar [7743] lil Imam al Muhaddits al Baihaqi)
Disebutkan oleh imam al Mawardi, al Imam an Nawawi , al Imam ibnu 'Allan dan yang lainnya dalam kitab masing-masing sebagai berikut:
قال الشافعى :قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمه اللَّه: ويُسْتَحَبُّ أنْ يُقرَ أَ عِ ندَه شيء مِنَ القُرآنِ، وَإن خَتَمُوا القُرآن عِنْده كانَ حَسناً
"Imam Asy syafi'i rahimahullah berkata : disunnahkan agar membaca sesuatu dari al Quran disisi kubur dan apabila mereka mengkhatamkan al Quran disisi kubur maka itu adalah bagus." (Lihat : Riyadhus Shalihin [1/295] lil Imam an Nawawi ; Dalilul Falihin [6/426] li Imam Ibnu 'Allan ; al Hawi al Kabir Fiy Fiqh Madzhab Asy syafi'i (Syarah Mukhtashar Muzanni) [3/26] lil Imam al Mawardi dan lainnya)
*
Tafsir Adhwa'u Al-Bayan fi Idhahu Al-Quran bil Quran, j.7, ms.419:
Pada mentafsirkan surah An-Najm ayat 39, penulis telah berkata:
"وقد اجمع العلماء على انتفاع الميت بالصلاة عليه والدعاء له والحج عنه ونحوى ذلك مما ثبت الانتفاع بعمل الغير فيه"
"Dan telah Ijmak ulama dalam masalah si mati memperoleh manfaat dengan selawat ke atasnya, doa kepadanya, haji baginya dan seumpamanya daripada apa yang telah tetap bermanfaat amalan orang lain padanya"
Berkata Imam Nawawi dalam Fatawanya, ms145: "Sampai pahala doa dan pahala sedekah dengan Ijmak. Dan berlaku khilaf pada pahala bacaan Al-Quran. Maka berijtihad Imam Ahmad dan sebahagian ulama Syafiyyah: Sampai pahala bacaan yang disedekah kepada si mati."
أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويَصلُهم ( في ” ج ” : ” ويصل ثوابُه ” ) . واحتجّوا بقول اللّه تعالى : { وَالَّذِينَ جاؤوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنا اغْفِرْ لَنا ولإِخْوَانِنا الَّذين سَبَقُونا بالإِيمَانِ } [ الحشر : 10 ] وغير ذلك من الآيات المشهورة بمعناها وفي الأحاديث المشهورة كقوله صلى اللّه عليه وسلم : ” اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأهْلِ بَقِيعِ الغَرْقَدِ ” (رواه مسلم) وكقوله صلى اللّه عليه وسلم : ” اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنا وَمَيِّتِنَا ” ( أبو داود وغير ذلك). واختلف العلماء في وصول ثواب قراءة القرآن فالمشهور من مذهب الشافعي وجماعة أنه لا يَصل . وذهب أحمدُ بن حنبل وجماعةٌ من العلماء وجماعة من أصحاب الشافعي إلى أنه يَصل والاختيار أن يقولَ القارىءُ بعد فراغه : ” اللهمّ أوصلْ ثوابَ ما قرأته إلى فلان واللّه أعلم . ويُستحبّ الثناء على الميت وذكر محاسنه.
"Telah ijma' (sepakat) ulama bahwa doa untuk orang yang telah meninggal bermanfaat bagi mereka dan pahalanya sampai kepada mereka, ia berdasarkan firman Allah SWT didalam Surat al Hasyr ayat 10 : "dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar) berdoa : "Ya tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami..." juga ada diriwayatkan daripada hadits yang masyhur, bahwa Rasulullah SAW berdoa : " Ya Allah, ampunilah bagi ahli Baqi' al Gharqad." Hadits shahih riwayat Muslim . Doa Rasulullah SAW yang lain : " Ya Allah, ampunilah bagi yang hidup juga yang telah meninggal dunia daripada kami..." Hadits riwayat Abu Daud dan lainnya.
Imam an Nawawi melanjutkan : tentang bacaan al Quran, terdapat perbedaan pandangan, apa yang masyhur daripada mazhab Asy syafi'i bahwa pahala bacaan tersebut tidak sampai kepada si mati, akan tetapi sekumpulan ulama lainnya yang mengatakan bahwa bacaan tersebut bermanfaat serta akan sampai pahalanya kepada si mati, dan sebaiknya orang yang membaca al Quran setelah selesai membacanya hendaklah berdoa : "Ya Allah, sampaikanlah pahala bacaanku ini kepada fulan..." dan juga disunatkan memuji dan menyebutkan kebaikannya.
*
Dari nash dan bukti di atas, maka membaca Al-Qur’an ketika ziarah kubur bukan sesuatu yang bid’ah sesat kerana terdapat ulama salaf yang melakukan dan membenarkannya.
Wallhu A'lam.
*
http://www.hujjahnu.com/2013/02/dalilmembaca-al-quran-di-kuburan-13613.html
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=236997929700372&id=142545949145571
http://mindakini.com/dalil-dalil-yang-membolehkan-membaca-al-quran-di-kubur/
https://salafytobat.wordpress.com/2008/11/02/bab-5-dalil-ziarah-kubur-tahlil-talqin-hadiah-amalan-kuburan/
http://laskar-sunnah.blogspot.sg/2013/07/hukum-membaca-al-quran-di-kuburan.html
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ (رواه الطبراني في الكبير رقم 13613 والبيهقي في الشعب رقم 9294 وتاريخ يحي بن معين 4 / 449)
"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Jika di antara kalian ada yang meninggal dunia, maka janganlah ditangguhkan, segeralah dikebumikan. Dan hendaklah di dekat kepalanya dibacakan pembukaan al-Quran (Surat al-Fatihah) dan dekat kakinya dengan penutup surat al-Baqarah di kuburnya" (HR al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir No 13613, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman No 9294, dan Tarikh Yahya bin Maid 4/449). Al-Hafidz Ibnu Hajar memberi penilaian pada hadis tersebut:
فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ أَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِي بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ (فتح الباري لابن حجر 3 / 184)
"HR al-Thabrani dengan sanad yang hasan" (Fath al-Bari III/184)
Ibn Hibban dalam kitab sahihnya meriwayatkan hadith Jundab bin AbdiLLah, RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam bersabda yang bererti : "Surah al Baqarah adalah tulang belakang al Quran, ia diturunkan oleh lapan puluh malaikat dengan membawa satu persatu ayat. Sedangkan ayat kursi diturunkan dari bawah Arsy'. kemudian ia dikumpulkan dengan ayat-ayat surah al Baqarah. Surah Yasin pula adalah hati al Quran, tidak ada orang yang membacanya dengan mengharap redha ALlah dan pahala akhirat melainkan dia akan mendapat ampunan dari-Nya. Bacalah surah Yasin untuk saudara-saudara kamu yang telah meninggal dunia."
(Ditakhrij oleh Ibn Hibban di dalam Kitab Sahihnya pada bab Fadhilat Surah al Baqarah. Demikian juga al Haithami meriwayatkannya di dalam kitab Mawarid al Dzam'an, (jilid V, h 397). Imam Ahmad juga meriwayatkannya di dalam al Musnad dari Ma'qal bin Yasar (jilid v h 26). Al Haithami mengulas hadith tersebut di dalam kitab Majma' al Zawaid, "Hadith tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad, di dalamnya ada salah seorang perawi yang tidak disebut namanya, bagaimanapun perawi perawi lainnya adalah sahih (jilid VI h 311)
Riwayat Imam Baihaqi dengan sanad hasan bahwa Ibnu Umar menyukai agar dibaca di atas kubur sesudah pemakaman awal surat Al-Baqarah dan akhir surahnya. ( Al-Adzkar Imam Nawawi hal. 206 )
*
Imam al-Baihaqi meriwayatkan: “Menceritakan kepada kami Abu Abdullah al-Hafiz dari Abu al-Abbas bin Ya’qub dari al-Abbas bin Muhammad, katanya: “Aku bertanya Yahya bin Ma’in tetang membaca al-Qur’an di atas kubur ? Lalu beliau menjawab berdasarkan kepada riwayat Abd Rahman bin al-‘Ala bin al-Lajlaj daripada ayahnya daripada Ibn Umar yang menggalakkan amalan sedemikian.” Imam Ibn Hajr al-Asqalani di dalam Amali al-Azkar mengesahkan bahawa hadist ini bertaraf mauquf dan hasan.Dari Sahabat Ali ra Rasulullah SAW bersabda, Sesiapa masuk kawasan perkuburan lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.” ( HR Imam Daruqutni, Abu Muhammad Al-Samarqandi dan Imam Rafi’I lihat Haula Khashaish Al-Qur’an hal 45 )
Pernyataan dari al-Imam al-’Alim al-’Amil Syaikhul Islam Qudwatul Anam Majmu’ul Fadlail Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi, atau lebih dikenal dengan Imam Ibnu Qudamah rahimahullah [w. 620 H]. Di dalam kitabnya al-Mughni [2/422], beliau menuturkan :
فصل: قال: ولا بأس بالقراءة عند القبر، وقد روي عن أحمد أنه قال: إذا دخلتم المقابر اقرءوا آية الكرسي
وثلاث مرات قل هو الله أحد، ثم قل: اللهم إن فضله لأهل المقابر
“Tidak dilarang membaca al-Qur’an di sisi kubur, dan sungguh telah diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa dia berkata: apabila kalian masuk kawasan perkuburan maka bacalah oleh kalian ayat Kursi dan 3 kali Qul huwallahu Ahad (surah al-Ikhlas) kemudian ucapkanlah : ya Allah sesungguhnya fadlilahnya untuk penghuni kubur”.
وروي عنه أنه قال: القراءة عند القبر بدعة، وروي ذلك عن هشيم، قال أبو بكر: نقل ذلك عن أحمد جماعة، ثم رجع رجوعا أبان به عن نفسه، فروى جماعة أن أحمد نهى ضريرا أن يقرأ عند القبر، وقال له: إن القراءة عند القبر بدعة. فقال له محمد بن قدامة الجوهري: يا أبا عبد الله: ما تقول في مبشر الحلبي؟ قال: ثقة. قال: فأخبرني مبشر، عن أبيه، أنه أوصى إذا دفن يقرأ عنده بفاتحة البقرة وخاتمتها، وقال: سمعت ابن عمر يوصي بذلك. قال أحمد بن حنبل: فارجع فقل للرجل يقرأ
“diriwayatkan bahwa beliau juga berkata : “pembacaan al-Qur’an disisi kubur adalah bid’ah”, diriwayatkan juga dari Husyaim. Abu Bakar kemudian berkata : jama’ah (hanbali) telah menaqal itu dari Imam Ahmad kemudian kembali ruju’ dari dirinya sendiri, maka jama’ah ulama meriwayatkan bahwa Ahmad melarang seorang buta untuk membaca al-Qur’an disisi kubur, kemudian dia berkata kepadanya : sesungguhnya membaca al-Qur’an disisi kubur adalah bid’ah, kemudian Muhammad bin Qudamah al-Jauhariy berkata kepada Imam Ahmad : wahai Abu Abdillah (Ahmad), apa yang akan engkau katakan tentang Mubasyyir al-Halabi ? Ahmad berkata : tsiqah (boleh dipercayai). Ibnu Qudamah al-Jauhari berkata : telah mengkhabarkan kepadaku Mubasysyir, dari ayahnya, sesungguhnya dia berwasiat apabila dimakamkan agar dibacakan disisi quburnya pembukaan surah al-Baqarah dan mengkhatamkannya, dan ia berkata : aku mendengar Ibnu ‘Umar berwasiat tentang hal itu. Imam Ahmad bin Hanbal berkata : kembalilah maka katakanlah pada laki-laki itu agar membacanya.
قال الشافعى : وأحب لو قرئ عند القبر ودعى للميت
Imam Asy syafi'i berkata aku menyukai seandainya dibacakan al Quran disamping kubur dan dibacakan doa untuk mayat. (Ma'rifatus Sunani wal Atsar [7743] lil Imam al Muhaddits al Baihaqi)
Disebutkan oleh imam al Mawardi, al Imam an Nawawi , al Imam ibnu 'Allan dan yang lainnya dalam kitab masing-masing sebagai berikut:
قال الشافعى :قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمه اللَّه: ويُسْتَحَبُّ أنْ يُقرَ أَ عِ ندَه شيء مِنَ القُرآنِ، وَإن خَتَمُوا القُرآن عِنْده كانَ حَسناً
"Imam Asy syafi'i rahimahullah berkata : disunnahkan agar membaca sesuatu dari al Quran disisi kubur dan apabila mereka mengkhatamkan al Quran disisi kubur maka itu adalah bagus." (Lihat : Riyadhus Shalihin [1/295] lil Imam an Nawawi ; Dalilul Falihin [6/426] li Imam Ibnu 'Allan ; al Hawi al Kabir Fiy Fiqh Madzhab Asy syafi'i (Syarah Mukhtashar Muzanni) [3/26] lil Imam al Mawardi dan lainnya)
*
Tafsir Adhwa'u Al-Bayan fi Idhahu Al-Quran bil Quran, j.7, ms.419:
Pada mentafsirkan surah An-Najm ayat 39, penulis telah berkata:
"وقد اجمع العلماء على انتفاع الميت بالصلاة عليه والدعاء له والحج عنه ونحوى ذلك مما ثبت الانتفاع بعمل الغير فيه"
"Dan telah Ijmak ulama dalam masalah si mati memperoleh manfaat dengan selawat ke atasnya, doa kepadanya, haji baginya dan seumpamanya daripada apa yang telah tetap bermanfaat amalan orang lain padanya"
Berkata Imam Nawawi dalam Fatawanya, ms145: "Sampai pahala doa dan pahala sedekah dengan Ijmak. Dan berlaku khilaf pada pahala bacaan Al-Quran. Maka berijtihad Imam Ahmad dan sebahagian ulama Syafiyyah: Sampai pahala bacaan yang disedekah kepada si mati."
أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويَصلُهم ( في ” ج ” : ” ويصل ثوابُه ” ) . واحتجّوا بقول اللّه تعالى : { وَالَّذِينَ جاؤوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنا اغْفِرْ لَنا ولإِخْوَانِنا الَّذين سَبَقُونا بالإِيمَانِ } [ الحشر : 10 ] وغير ذلك من الآيات المشهورة بمعناها وفي الأحاديث المشهورة كقوله صلى اللّه عليه وسلم : ” اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأهْلِ بَقِيعِ الغَرْقَدِ ” (رواه مسلم) وكقوله صلى اللّه عليه وسلم : ” اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنا وَمَيِّتِنَا ” ( أبو داود وغير ذلك). واختلف العلماء في وصول ثواب قراءة القرآن فالمشهور من مذهب الشافعي وجماعة أنه لا يَصل . وذهب أحمدُ بن حنبل وجماعةٌ من العلماء وجماعة من أصحاب الشافعي إلى أنه يَصل والاختيار أن يقولَ القارىءُ بعد فراغه : ” اللهمّ أوصلْ ثوابَ ما قرأته إلى فلان واللّه أعلم . ويُستحبّ الثناء على الميت وذكر محاسنه.
"Telah ijma' (sepakat) ulama bahwa doa untuk orang yang telah meninggal bermanfaat bagi mereka dan pahalanya sampai kepada mereka, ia berdasarkan firman Allah SWT didalam Surat al Hasyr ayat 10 : "dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar) berdoa : "Ya tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami..." juga ada diriwayatkan daripada hadits yang masyhur, bahwa Rasulullah SAW berdoa : " Ya Allah, ampunilah bagi ahli Baqi' al Gharqad." Hadits shahih riwayat Muslim . Doa Rasulullah SAW yang lain : " Ya Allah, ampunilah bagi yang hidup juga yang telah meninggal dunia daripada kami..." Hadits riwayat Abu Daud dan lainnya.
Imam an Nawawi melanjutkan : tentang bacaan al Quran, terdapat perbedaan pandangan, apa yang masyhur daripada mazhab Asy syafi'i bahwa pahala bacaan tersebut tidak sampai kepada si mati, akan tetapi sekumpulan ulama lainnya yang mengatakan bahwa bacaan tersebut bermanfaat serta akan sampai pahalanya kepada si mati, dan sebaiknya orang yang membaca al Quran setelah selesai membacanya hendaklah berdoa : "Ya Allah, sampaikanlah pahala bacaanku ini kepada fulan..." dan juga disunatkan memuji dan menyebutkan kebaikannya.
*
Dari nash dan bukti di atas, maka membaca Al-Qur’an ketika ziarah kubur bukan sesuatu yang bid’ah sesat kerana terdapat ulama salaf yang melakukan dan membenarkannya.
Wallhu A'lam.
*
http://www.hujjahnu.com/2013/02/dalilmembaca-al-quran-di-kuburan-13613.html
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=236997929700372&id=142545949145571
http://mindakini.com/dalil-dalil-yang-membolehkan-membaca-al-quran-di-kubur/
https://salafytobat.wordpress.com/2008/11/02/bab-5-dalil-ziarah-kubur-tahlil-talqin-hadiah-amalan-kuburan/
http://laskar-sunnah.blogspot.sg/2013/07/hukum-membaca-al-quran-di-kuburan.html
Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur ini adalah Entri ulangsiar dari Blog Kangkung merupakan laman yang popular di Malaysia. Penghargaan kepada Lenggang Kangkung iaitu penulis/pemilik asalnya. Much more respect from Natang Ngoh.
Entri #Harian dalam dan luar Dunia. Bookmark Baca Al Quran Ketika Ziarah Kubur and get update.
EmoticonEmoticon