Orang utan dibakar untuk dimakan saat buka puasa merupakan pengeluaran semula artikel, berita dan maklumat yang berorientasikan perkongsian informasi dari sumber percuma di internet. Para pembaca di laman Glepor perlu menilai secara wajar dalam menyatakan maklumbalas dan penyebaran bahan demi kegunaan adil untuk Sumber asal entri Orang utan dibakar untuk dimakan saat buka puasa.
JAKARTA, Indonesia — Jagat maya dihebohkan oleh status pengguna Facebook yang mengunggah foto orang utan setelah dibakar untuk dimakan saat berbuka puasa.
Foto tersebut diunggah oleh pengguna dengan nama akun Polo Panitia Hari Kiamat. Dalam statusnya, ia menulis, “Dimasak gawe buka puasa.”
Dalam status beserta foto keduanya, pelaku mengatakan, “Yooo dimasak bumbu kecap seger.”
Organisasi perlindungan hutan dan satwa liat ProFauna pertama mendapat laporan tentang pembantaian orang utan tersebut pada Selasa, 23 Juni. Tindakan keji pelaku sontak memicu amarah pecinta satwa.
Menurut keterangan ProFauna di situsnya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah berhasil mengidentifikasi pelaku dan akan segera dimintai keterangannya oleh Kepolisian Resort Kotawaringin Barat.
Akun Facebook Polo Panitia Hari Kiamat sendiri kini sudah tak aktif setelah mendapat respon dan komentar negatif dari pengguna media sosial lainnya.
Sulut kemarahan netizen
Netizen di Twitter ramai-ramai menggunakan tagar #SaveOrangUtan untuk menyampaikan kesedihan mereka.
Seorang pengguna Facebook bernama Ian Ardyan juga menyatakan kemarahannya melihat tindakan keji tersebut.
"Aku Ian Ardyan, asli warga Dayak dari suku Kenyah & Punan (Ayah Ibu), miris melihat prilaku mereka yang tega melakukan hal keji pada orangutan. Bukannya melindungi tetapi malah bertindak tanpa ada belas kasih pada sesama mahluk Tuhan,” tulis Ian, yang juga merupakan seorang aktivis HAM masyarakat adat dan lingkungan.
Sementara itu, Bambang Pramudia Nordiansa menulis, “Hampir setengah hidup saya di Kalimantan. Saya merasa suku asli dan hewan-hewan eksotisnya mulai tersisihkan dan habis … Apa rasa di benak mereka melakukan itu? Seperti makan bayi”.
Sementara itu pengguna facebook lainnya yang bernama Putri Ramdhani mengatakan, "binatang aja masih punya perasaan, kadang suka membantu menyelamatkan manusia. Kok manusia malah membantai binatang".
Syahrifuddin juga mengutuk perilaku keji ini. “Kurangnya tentang pengetahuan tentang adanya keseimbangan alam membuat mereka buta adanya pemikiran tentang satwa langka. Sungguh sangat keji perilaku seperti ini,” katanya.
Bukan orang utan?
Meski menghebohkan dunia maya, kasus ini juga menjadi perdebatan di kalangan ahli orang utan. Ada yang mengatakan bahwa yang dibakar Polo Panitia Hari Kiamat bukanlah orang utan, melainkan beruk.
Namun, apapun spesiesnya, perbuatan tersebut tetap tidak dapat dibenarkan.
"Seandainya satwa liar yang dibakar itu bukan orangutan, tetap saja hal ini melanggar etika dan hukum, karena membunuh satwa liar dari hutan itu tetap harus ada izinnya", ujar juru kampanye PROFAUNA Indonesia Swasti Prawidya Mukti.
Hal tersebut didukung oleh komentar pengguna Facebook lainnya, Yasmin Putri. “Kejam banget. Kalau gue sih, mau orangutan atau monyet, tetap saja nggak pantas dibantai seperti itu,” katanya.—Rappler.com
Sumber
#Infokini di Orang utan dibakar untuk dimakan saat buka puasa
EmoticonEmoticon